Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), menjadi pembicara dalam sesi ‘Digital Learning and Transformation’ selama kunjungannya ke Amerika Serikat. Tujuan dari sesi ini adalah untuk mempromosikan solusi inovatif, kebijakan, dan praktik yang memungkinkan akses pendidikan digital di seluruh dunia. Dalam kesempatan tersebut, Nadiem menekankan bahwa kebutuhan guru dan peserta didik merupakan landasan utama dari kebijakan teknologi pendidikan di Indonesia.
Nadiem menjelaskan bahwa Indonesia telah memulai transformasi pendidikan yang paling progresif dalam sejarahnya dalam tiga tahun terakhir, yang dikenal dengan kebijakan Merdeka Belajar. Dalam paparannya, Nadiem menegaskan bahwa teknologi yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek didasarkan pada kebutuhan pemangku kepentingan.
Nadiem menjelaskan bahwa filosofi desain teknologi mereka berfokus pada pengguna. Mereka mendengarkan masukan dari guru, kepala sekolah, peserta didik, dan pihak terkait lainnya. Alih-alih mengembangkan produk teknologi berdasarkan asumsi, mereka lebih mengutamakan kebutuhan sesungguhnya dari pengguna.
Nadiem juga memaparkan sejumlah platform teknologi yang telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek, antara lain Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, dan SIPLah. Nadiem juga menekankan bahwa semua inovasi kebijakan dan platform teknologi hanya bisa terwujud jika ada keberanian dan kemauan politik yang kuat.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) telah merancang program Digital Learning and Transformation yang ambisius. Melalui platform-platform inovatif seperti Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, dan belajar.id, serta dengan membangun keberanian politik yang kuat, Mendikbudristek membawa perubahan signifikan dalam landscape pendidikan Indonesia. Dengan demikian, upaya ini bukan hanya tentang mengadopsi teknologi, tetapi juga tentang menciptakan budaya transformasi yang memungkinkan pendidikan digital meresap ke setiap aspek kehidupan belajar dan mengajar. Dalam kesimpulannya, program ini mewakili komitmen yang kuat untuk memastikan bahwa Indonesia tetap berada di garis depan evolusi pendidikan global, mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan yang lebih kompleks dalam era digital.