Menurut Garlach dan Eli, media pembelajaran dapat berupa berbagai elemen seperti manusia, materi, atau kejadian yang mampu mendorong siswa dalam membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Secara spesifik, media ini dapat berwujud alat grafis, fotografi, atau perangkat elektronik yang berfungsi untuk menangkap, memproses, dan menyajikan informasi secara verbal maupun visual. Media pembelajaran yang interaktif dan sesuai dengan karakteristik siswa serta perkembangan zaman menjadi kunci dalam metode pembelajaran modern. Sebuah media yang efektif adalah yang dapat disesuaikan dengan latar belakang siswa dan lingkungan pembelajaran mereka. Harapannya, penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa dalam memaknai dan memahami materi pembelajaran.
Kurikulum merupakan inti dari sistem pendidikan yang harus disesuaikan secara berkala dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Kurikulum Merdeka, yang memberikan kebebasan kepada guru dan siswa dalam proses pembelajaran, adalah salah satu contoh kurikulum yang tengah diterapkan. Dengan tema intrakurikuler yang beragam, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengoptimalkan potensi mereka dan guru untuk memilih berbagai alat pembelajaran yang cocok dengan kebutuhan siswa. Pengembangan kurikulum juga penting dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Sebagai salah satu identitas nasional, pengajaran bahasa Indonesia memegang peran penting dalam membentuk karakter siswa. Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan kompetensi berpikir kritis dan kreatif bagi guru dan siswa, termasuk dalam inovasi pembelajaran bahasa Indonesia. Pendekatan inovatif ini mencakup penggunaan media digital, perangkat lunak, aplikasi, dan teknologi lainnya untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa.
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dirancang untuk memanfaatkan potensi yang ada, termasuk sumber daya alam dan potensi lain yang dapat ditemukan. Terdapat hubungan antara potensi di berbagai sektor dengan materi Kurikulum Merdeka Belajar, yang dapat dieksplorasi untuk menemukan keunggulan pada daerah tersebut agar menjadi kelebihan dalam pembelajaran. Kurikulum Merdeka Belajar menekankan pada kegiatan atau cara berpikir, belajar mandiri, mencari pengetahuan, dan berfilsafat. Sistem pembelajaran ini menggunakan posisi dalam susunan sosio-kultural sebagai fasilitator peserta didik untuk belajar dan berpikir kritis. Kurikulum ini juga memperhatikan filsafat keilmuan dan pembidangan keilmuan agar sesuai dengan perkembangan zaman. Semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua, harus memiliki kesadaran dan pemahaman akan pentingnya literasi pendidikan, yang bertujuan untuk mendorong kemandirian, jiwa demokratis, dan tanggung jawab dalam belajar.
Pembelajaran inovatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas peserta didik dengan memberikan pendekatan baru yang dapat memaksimalkan hasil pembelajaran. Model pembelajaran ini didesain berdasarkan perkembangan zaman dan mengacu pada paradigma konstruktivistik. Beberapa tantangan dalam menerapkan model pembelajaran inovatif termasuk mengubah pendekatan pengajaran yang bersifat seragam menjadi lebih menitikberatkan pada pembelajaran mandiri siswa, serta mendesain prinsip pembelajaran dan penilaian yang memperhitungkan perkembangan karakter dan kompetensi siswa. Solusi untuk mengatasi kendala pembelajaran inovatif meliputi pembaruan pengetahuan guru terkait perkembangan zaman, perencanaan pembelajaran yang baik, kreativitas dalam menggunakan teknologi pembelajaran, dan membiasakan siswa untuk menemukan dan menguji masalah secara tim.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA INOVATIF DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
Previous articleKenali Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA) dalam Pendidikan Vokasi
Next article Begini Tips Memilih Jurnal untuk Publikasi Anti Jurnal Predator

