Pendidikan memegang peranan krusial dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia menjadi lebih berharga ketika mereka memiliki sikap, perilaku, pengetahuan, kemampuan, keahlian, dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan berbagai sektor dan bidang. Melalui proses pendidikan, individu dapat memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diperolehnya. Hak untuk mendapatkan pendidikan diakui sebagai hak bagi seluruh manusia, namun peluang dan kemampuan untuk mendapatkan pendidikan bergantung pada keinginan serta kemampuan setiap individu itu sendiri. Oleh karena itu, pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi sangat jelas, sehingga mereka dapat berkompetisi sejajar dengan individu lainnya, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Masa depan bangsa Indonesia sangat bergantung pada generasi muda saat ini. Untuk memastikan generasi yang unggul, penting bagi anak-anak muda untuk mendapatkan pendidikan karakter yang baik. Kemendikbud terus berupaya keras dalam mencapai visi dan misi Presiden RI untuk mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, salah satunya melalui penciptaan Profil Pelajar Pancasila. Salah satu langkah yang diambil untuk menciptakan Profil Pelajar Pancasila di lembaga pendidikan adalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis Project Based Learning (PBL). Bahkan, Mendikbud Nadiem Makarim menekankan pentingnya promosi sistem pembelajaran berbasis proyek ini. Tujuannya adalah untuk memastikan terbangunnya kolaborasi antara pelajar melalui proyek-proyek pembelajaran tersebut.
Proses pembelajaran menggunakan metode Project Based Learning memerlukan beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh pelatih. Persiapan tersebut meliputi pemilihan materi pembelajaran dengan memilih masalah yang nyata, menyusun daftar keinginan peserta didik untuk membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, merancang penyajian masalah untuk membimbing peserta didik, menentukan alokasi waktu dan jadwal pembelajaran, mengorganisir kelompok belajar, merancang sumber belajar, merancang lingkungan belajar, dan merancang format penilaian proses dan hasil belajar.
Peran pendidik dalam pembelajaran dengan metode Project Based Learning adalah sebagai pengendali proses pembelajaran. Pendidik berperan sebagai penjaga waktu, menengahi konflik antar peserta didik, mendorong terjadinya kerjasama dan dinamika kelompok, serta menjadi pengamat perilaku kelompok dalam proses pembelajaran. Pendidik juga mendorong interaksi antar kelompok dan keberanian peserta didik dalam menyampaikan pendapat, mengembangkan dan menghayati kemampuan, serta menyadari kelemahan.
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode Project Based Learning adalah sebagai berikut: pertama, peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil dan masing-masing kelompok melaksanakan proyek nyata yang terkait dengan masalah. Kedua, setiap kelompok diberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Ketiga, peserta didik di masing-masing kelompok berusaha untuk mengidentifikasi masalah dengan seksama dan mencari cara untuk memecahkan masalah tersebut. Keempat, peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber dan berdiskusi dalam memahami masalah serta mencari solusi. Kelima, setiap kelompok mempresentasikan hasil pemecahan masalah kepada kelompok lainnya untuk mendapatkan masukan dan penilaian. Langkah-langkah tersebut mencakup tahap awal dari proses Project Based Learning hingga tahap evaluasi hasil kerja dan masalah yang dihadapi.
Sumber:
Nurhayati, Ai Sri & Harianti, Dwi. 2020. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Fathurrohman, M. (2016). Model Pembelajaran Inovatif: Alternatif desain Pembelajaran yang Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Guido, Marcus. 2022. Project-Based Learning (PBL) Benefits, Examples & 10 Ideas for Classroom Implementation