Dalam dunia pendidikan, peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa merupakan hal yang sangat diinginkan. Khususnya dalam pembelajaran matematika, di mana kemampuan berpikir kritis dapat menjadi kunci keberhasilan dalam memahami konsep-konsep yang kompleks. Salah satu pendekatan yang semakin mendapat perhatian dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah Model Search, Solve, Create, and Share (SSCS). Model ini menawarkan pendekatan yang holistik dalam proses pembelajaran matematika, yang tidak hanya mengajarkan siswa untuk memecahkan masalah, tetapi juga untuk mencari informasi, menciptakan solusi baru, dan berbagi pemahaman mereka dengan orang lain. Dalam pendahuluan ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu Model SSCS dan bagaimana model ini dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika.
Model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, khususnya dalam pembelajaran matematika. Model ini mengajak siswa untuk secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar melalui empat tahap, yaitu:
1. Search (Pencarian)
Pada tahap ini, siswa didorong untuk mencari informasi dan memahami permasalahan matematika yang akan dipelajari. Guru dapat memberikan pertanyaan pemantik, kasus, atau situasi yang memicu rasa ingin tahu siswa untuk mencari informasi. Siswa dapat mencari informasi melalui berbagai sumber belajar, seperti buku teks, internet, diskusi kelompok, atau observasi.
2. Solve (Pemecahan)
Setelah memahami permasalahan, siswa dibimbing untuk merencanakan dan mencari solusi. Guru dapat memfasilitasi diskusi kelompok untuk brainstorming ide dan strategi pemecahan masalah. Siswa didorong untuk berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi yang tepat.
3. Create (Penciptaan)
Tahap ini merupakan langkah siswa untuk mengkonstruksikan hasil belajar mereka. Dalam konteks matematika, siswa dapat membuat produk berupa penyelesaian soal, pembuktian teorema, pembuatan model matematika, atau bentuk kreatif lainnya yang sesuai dengan materi pembelajaran.
4. Share (Presentasi)
Pada tahap akhir, siswa mempresentasikan hasil belajar mereka di depan kelas. Presentasi ini bertujuan untuk melatih keterampilan komunikasi dan presentasi siswa, serta memungkinkan terjadinya diskusi dan saling belajar antar siswa. Teman sekelas dapat memberikan feedback dan tanggapan terhadap presentasi tersebut.
Model pembelajaran SSCS terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika. Model ini membantu siswa untuk belajar secara aktif, mandiri, dan berkolaborasi dengan teman sekelasnya. Penerapan model SSCS dalam pembelajaran matematika dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia.
Referensi
Cahyadi, M. R., Mauladaniyati, R., & Rosdianwinata, E. (2024). A Pengaruh Model Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi, 1(2), 258-269.