Pendidikan adalah hak setiap anak Indonesia — itulah tekad terbaru Presiden Prabowo Subianto. Tahun 2025, ia meluncurkan program Sekolah Rakyat berasrama, bertujuan memutus rantai kemiskinan dan memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa memperoleh pendidikan berkualitas. Penasaran bagaimana cara kerjanya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Sekolah Rakyat?
Program ini akan membangun 200 Sekolah Rakyat berasrama pada tahun 2025 untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin atau miskin ekstrem. Setiap sekolah dirancang untuk menampung sekitar 1.000 siswa, lengkap dengan fasilitas asrama, laboratorium, olahraga, bahkan iPad untuk belajar.
Keunggulan Sekolah Rakyat
- Pendidikan & Asrama Gratis
Biaya seragam, makanan bergizi, serta papan dan penginapan di asrama disediakan tanpa pungutan ditambah dukungan KJP di Jakarta. - Holistik: Akademik + Karakter
Kurikulum mencakup akademik, karakter, nasionalisme, dan kemampuan profesional seperti yang ditegaskan oleh Wamensos Agus Jabo Priyono. - Berbasis Data Sosial Ekonomi
Seleksi siswa menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), tanpa tes akademik fokus pada kesejahteraan keluarga. - Target Jangka Panjang
53 sekolah langsung dibuka pada Juli 2025, sisanya menyusul agar tiap kabupaten/kota punya minimal satu sekolah rakyat dalam 5 tahun.
Bagaimana Cara Daftarnya?
- Pendaftaran dibuka sejak 1 April 2025 di sekitar 50 lokasi awal.
- Calon siswa berasal dari data DTKS dan diverifikasi melalui pendamping PKH dengan kunjungan ke rumah masing-masing calon.
- Kepala daerah diinstruksikan memastikan transparansi rekrutmen agar tepat sasaran.
Tahapan Peluncuran
- Maret–April 2025: Ratas dan persiapan teknis, menetapkan 53 lokasi pertama.
- April 2025: Pembukaan pendaftaran .
- Juli 2025: Operasional 100 titik sekolah rakyat sementara.
- 2026: Sekolah permanen mulai berdiri di setiap kabupaten/kota.
Dampak & Harapan
- Memutus rantai kemiskinan: Anak pemulung pun punya kesempatan pendidikan lulus SD–SMA.
- Perekrutan guru terintegrasi: Digunakan guru ASN dan PPPK untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar.
- Program interkementerian: Kementerian Sosial, PU, Pendidikan, Kemenaker dan daerah bekerja sama untuk infrastruktur, kurikulum, dan operasional.
Tentu ada tantangan: infrastruktur daerah terpencil harus memadai, ketersediaan guru, hingga pengawasan agar bebas korupsi dan seleksi tepat sasaran.
Opini Publik
Beberapa pihak menyuarakan keberatan atas sistem “sekolah khusus miskin” karena bisa memicu segregasi sosial—ada anggapan kembali ke model sekolah zaman Belanda atau inpres. Namun, yang lain memandang positif sebagai pendekatan langsung untuk kelompok paling rentan, terutama jika eksekusinya dijalankan dengan baik .
Kesimpulan
Program Sekolah Rakyat ala Prabowo bukan sekadar proyek pendidikan. Ini adalah upaya strategis mengangkat generasi anak dari kemiskinan ekstrem dengan sistem asrama, dukungan penuh, dan kurikulum komprehensif. Jika berhasil dijalankan, inisiatif ini bisa menjadi pionir transformasi sosial lewat pendidikan.
Jadi, apakah kamu siap melihat anak-anak Indonesia miskin bangkit lewat Sekolah Rakyat? Bagikan artikel ini supaya lebih banyak yang tahu tentang peluang luar biasa ini!