Permainan tradisional kembali mencuri perhatian sebagai alat pembelajaran yang efektif di tengah arus kemajuan teknologi. Salah satu permainan yang tengah dipopulerkan kembali sebagai media pembelajaran adalah domikado.
Lagu yang riang gembira mengiringi setiap langkah permainan ini, membawa nostalgia bagi generasi yang pernah menikmatinya. Namun, kini domikado tidak hanya menjadi sekadar permainan belaka, melainkan juga menjadi sarana pembelajaran matematika, khususnya dalam mempelajari perkalian.
Asal Usul dan Perkembangan Domikado
Domikado bukanlah permainan baru bagi masyarakat Indonesia. Asal usulnya berasal dari Maluku dan telah tersebar luas di berbagai daerah.
Namun, dengan masuknya era teknologi dan kecanggihan gadget, popularitas domikado sedikit tergeser. Meskipun demikian, upaya untuk mempertahankan dan memanfaatkan keberadaannya sebagai sarana pembelajaran menarik masih terus dilakukan.
Mengapa Domikado?
Domikado dipilih sebagai alat pembelajaran karena memiliki banyak manfaat bagi anak-anak usia sekolah dasar. Selain mengasah keterampilan kognitif seperti konsentrasi, permainan ini juga melatih aspek moral seperti kejujuran dan aspek sosial melalui interaksi antar sesama pemain.
Studi oleh Putri, Mappiare-AT, dan Radjah (2021) menyebutkan bahwa permainan domikado membangun interaksi sosial dan kerja sama di antara anak-anak.
Bagaimana Cara Bermain Domikado?
Bermain domikado tidaklah sulit. Dalam lingkungan yang terbuka dan penuh keceriaan, pemain duduk bersila membentuk lingkaran. Setiap langkah permainan diiringi dengan lagu yang khas, menciptakan suasana riang.
Dan yang menarik, kini saat lagu mencapai puncaknya, momen tersebut dimanfaatkan untuk menyisipkan pertanyaan-pertanyaan perkalian. Inilah inti dari transformasi domikado menjadi alat pembelajaran yang efektif.
Cara bermain Domikado cukup mudah, yaitu:
- Siapkan beberapa batang bambu yang telah dihaluskan.
- Duduk bersila dan buatlah lingkaran bersama teman-teman.
- Letakkan kedua tangan di atas paha.
- Tangan kanan Anda berada di atas telapak tangan teman sebelah kanan Anda, dan tangan kiri Anda berada di bawah telapak tangan teman sebelah kiri Anda.
- Teman di sebelah Anda menepukkan tangannya ke tangan Anda sambil menyanyikan lagu Domikado.
- Saat lirik lagu terakhir “ten” dinyanyikan, dan salah satu telapak tangan terkena tepukan, pemain tersebut mendapatkan hukuman, yaitu menjawab pertanyaan perkalian.
Membawa Perkalian ke dalam Domikado
Penyisipan kuis perkalian dalam permainan domikado memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak. Dengan cara ini, mereka tidak hanya belajar matematika secara abstrak, tetapi juga melalui pengalaman konkret yang dapat mereka nikmati.
Hal ini tidak hanya membantu memudahkan proses pembelajaran, tetapi juga memperkuat identitas budaya Indonesia dengan mempertahankan permainan tradisional.
Cara mengaplikasikannya cukup sederhana. Saat lirik lagu terakhir “ten” dinyanyikan, dan salah satu telapak tangan terkena tepukan, pemain tersebut mendapatkan hukuman, yaitu menjawab pertanyaan perkalian.
Anda dapat membuat pertanyaan perkalian sesuai dengan tingkat kesulitan yang ingin Anda ajarkan.
Belajar perkalian dengan bermain Domikado merupakan cara yang menyenangkan dan efektif untuk membantu anak-anak belajar matematika.
Permainan ini dapat membantu anak-anak untuk lebih mudah memahami materi perkalian dan meningkatkan konsentrasi mereka.
Sumber:
Belajar Perkalian Melalui Permainan Domikado Dijamin Siswa Senang. guruinovatif.id.
Putri, S. N. J., Mappiare-AT, A., & Radjah, C. L. (2021). Pengembangan Permainan Domikado sebagai Teknik Konseling KIPAS untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 6(8), 1300–1305.
Bunga Melssa Maurelia, Content Writer HTTID.