Pendidikan karakter merupakan landasan fundamental dalam membentuk jati diri siswa dan generasi penerus bangsa. Di tengah gempuran kemajuan teknologi, penanaman nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme menjadi kian penting.
Hal ini ditegaskan oleh Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz, dalam kegiatan In House Training (IHT) tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pencegahan Kekerasan di satuan pendidikan di Kota Magelang tahun 2024.
Menurutnya, pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini akan membekali generasi muda dengan nilai-nilai luhur bangsa, seperti disiplin, cinta tanah air, dan semangat nasionalisme. Hal ini sejalan dengan pola pendidikan SMA Taruna Nusantara yang menanamkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme di tengah gempuran kemajuan zaman, HP dan digitalisasi.
Aziz merupakan putra seorang TNI, mengaku dididik dengan pola disiplin, militer, dan cinta tanah air sejak kecil oleh ayahnya. Pengalaman tersebut menjadikannya berkomitmen untuk selalu mendukung dan mendorong kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanaman rasa nasionalisme, kedisplinan dan patriotisme. Baik di lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat pada umumnya.
Kegiatan IHT yang diikuti oleh 275 orang, terdiri dari Kepala Sekolah SD/MI dan SMP/MTs serta Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) di Kota Magelang, bertujuan untuk:
- Memperluas wawasan tentang kepemimpinan kebangsaan dalam pengembangan pendidikan karakter.
- Memahami pentingnya peranan setiap komponen pendidikan bagi penguatan pendidikan karakter.
- Memahami petunjuk teknis Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan.
- Menyusun tindak lanjut hasil diskusi implementasi juknis PPKSP yang terakomodasi dalam Tata Tertib Sekolah dan Program PPKSP satuan pendidikan.
- Memperkuat tindak pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan dengan memperluas lingkup sasaran ke peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan warga satuan pendidikan.
“Kegiatan ini untuk mendukung pendidikan tanpa kekerasan. Sehingga dapat tercipta lingkungan yang inklusif, kebhinekaan, dan aman bagi warga di satuan pendidikan,” jelas Henang Widayanto, Ketua Panitia IHT.
Upaya menanamkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme melalui pendidikan karakter di era digital harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Perlu sinergi dari berbagai pihak, seperti pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat, untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter, berjiwa patriot, dan cinta tanah air.